Biarkanlah rindu berlari mencari tuannya nanti pasti kembali pada tangis dan tidur yang layu dengan mimpi terbuat dari sobekan koran dengan berita yang basi.
Untuk apa tergesa buat janji pertemuan bila tangis masih tersusun dari berlapis iseng bukan ketulusan. Sebaiknya lepaskanlah bahtera itu ke riam yang dia mau sambil titipkan semua tanda mata dosa yang tersimpan dalam kubur tua di dadamu dan beri tanda tangan di keningnya dengan sejuta sesal. Siapa tahu bila angin utara membawanya pulang akan kamu dapati sesobek kain putih isyarat perdamaian.
Bila tidak bersiaplah meniti titian yang ujungnya pedih tiada terperi. Tangis hanya buat luka kian menganga. Mari minum teh sambil mengingat ejakulasi dini yang lahirkan janin keriput kotori anak zaman. Tumbuh terbata-bata tanpa kita sanggup memberinya tongkat karena kita juga lahir di zaman yang sakit.
Untuk apa duduk disini seakan masih ada kereta yang mau lewat. Atau kita hanya menghibur diri setelah menyadari malam sudah larut, sepi dan menggigil
0 komentar:
Posting Komentar